5 Film Maknanya Ngumpet

HALOHAAAAAAA. Kita ketemu lagi dehhh. Kali ini saya mau ngasih tau kalian sesuatu yang engga bisa kalian tinggalin. Tapi sebelumnya, saya minta maaf ya karena keterlambatan saya nge-post artikel, mohon dimaafkan yaaa. 

Oh iya, saya mau tanya dulu nih. Siapa diantara kalian yang engga pernah nonton film?, ada kagak?. Ya pasti engga ada lah ya-WKWKWKWKWWK. Saya nyakin pasti kalian ini manusia-manusia yang doyan nonton film. Mulai dari yang nonton film di Bioskop sampai yang download film di mbah Google terus nonton rame-rame pake infocus kampus. Atau mungkin, kalian orang-orang yang nungguin filmnya nongol di Tv.



Film memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan para mahasiswa. Bahkan, Sangkin demennya nonton film, ada juga loh mahasiswa yang akhirnya jadi orang-orang dibalik produksi sebuah film. Dengan menonton film, kalian bisa sejenak melupakan tugas yang menggunung sambil nyemil brondong jagung atau kerupuk kulit. Dan pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit review saya mengenai 5 film yang sudah cukup lama tayang (2011-2016) tapi masih sering saya tonton sampai sekarang. Kalau saya bilang sih, 5 film ini maknanya nancep di hati, cuman bikin pusing karena nyuruh pala saya mikir. Yuk, langsung aja kita mulai dari film yang pertama. 

1. Who Am I- No System Is Save (2014)

Who Am I


Genre : Action Sci-FiThriller
Sutradara : Baran Bo Odar
Penulis Naskah : Baran Bo Odar
Negara : Jerman
Durasi : 105 menit
Pemain :
- Tom Schilling as Benjamin engel
- Elyas M’Barek as Max
- Wotan Wilke Mohring as Stephen
- Hannah Herzprung as Marie
- Antoine Monot Jr. as Paul


Kalian inget gak sama kejadian peretasan Website Telkomsel dan Indosat yang terjadi di Indonesia pada April 2017 lalu. Kejadian mengingatkan saya sama film Who Am I.

Film ini memiliki latar belakang dunia para peretas atau yang biasa kita sebut sebagai dunia hacker. Pertama kali saya nonton film ini, saya rada pusing, karena film ini ngajak saya berpetualang sambil mikirin mana yang harus saya percaya dan mana yang ternyata tipuan.

Film asal Jerman ini menceritakan tentang seorang Benyamin Engel (Tom schilling) yang memiliki masa lalu kelam dengan kepribadian yang introvert. Ia tidak pernah dianggap ada di dunia nyata. Ia lebih memilih hidup di dunia maya dengan kemampuanya yang hebat dalam membaca bahasa mesin. Tapi, kehidupannya mulai berubah saat Ia berkenalan dengan MaxStephen, dan Paul. Mereka memberntuk kelompok hacker bernama CLAY (Clowns Laughing At You). Mereka memulai “kerja” dan merekam setiap aksi mereka, lalu menguploadnya ke dunia maya. Akibat video-video tersebut, mereka pun disebut artis dunia maya dengan maraknya #CLAY di dunia maya. Sayangnya, bagi MRX dan kelompok hacker lain yang bernama FR13NDS justru menganggap CLAY hanya kelompok orang-orang kurang kerjaan yang tidak memiliki bakat karena hanya melakukan aksi hacking kecil-kecilan. Dari sinilah titik serunya dimulai. Intinya CLAY ini berusaha keras untuk ngebuktiin ke si MRX kalau mereka punya keahlian yang luar biasa.

Menurut saya, ini salah satu film yang dari awal sampe akhir sulit buat di tebak. Apalagi kalau kalian tau gimana endingnya, pasti bakal kagum deh sama si Baran Bo Odar yang merupakan sutradara sekaligus penulis naskah film ini. Warnanya sengaja dibuat terlihat dingin untuk memperjelas kesan dinginnya dunia para hacker. Konflik yang ada juga bukan hanya mengisahkan tentang dunia hacker, tapi juga konflik batin yang dialami oleh Benyamin Engel yang selama ini diasingkan di lingkungannya. Terlebih lagi dengan kisah cintanya yang sedikit nyesek sakit-sakit di dada gitu. Jadi, buat kalian para pecinta film jangan lupa tonton film ini yaaa. Tapi ati-ati, ntar kalian jadi pusing sendiri HAHAHAHAHAHA.

2. In time (2011)

In Time


Gendre : Fiksi ilmiah

Director : Andrew Niccol
Penulis Naskah : Andrew Niccol
Negara : Amerika Serikat
Durasi : 115 menit

Kalau Cinta Laura punya lagu yang judulnya Time Is Money, ya bisa dibilang film ini juga menceritakan tema yang sama dengan judul In Time. Dibintangi oleh penyanyi bersuara sexy, Justin Timberlake dan wanita mungil yang cantik, Amanda Seyfried. Film ini sukses bikin saya mikir dan gagal relaks karena ceritanya yang engga sama sekali bisa ditebak. In Time mengisahkan tentang Will Salas yang hidup di dunia canggih dan sangat terpaku pada waktu. Will Salas adalah orang miskin yang punya kehidupan yang tragis. Tapi semuanya berubah saat ada seorang lelaki dengan waktu abadi di tangannya ngasih secara cuma-cuma semua waktu yang Ia punya ke Will Salas. Dari sinilah konflik mulai bermunculan. Mulai dari konflik perebutan waktu dengan para mafia waktu, sampe konflik percintaan dengan putri pemilik bank waktu.

Waktu adalah nyawa sekaligus uang yang terus berjalan setiap kali mereka melakukan segala aktifitas. Jadi kalau waktu yang ada ditangannya udah pas 00:00:00:00:00, orang tersebut bakal bye-bye deh sama dunia. Meskipun secara realita kejadian di film ini engga mungkin terjadi, tapi saat nonton film ini saya jadi ngerasa ada semacam tatto jam yang bisa bergerak nempel di tangan saya. Yang saya suka dari film ini adalah alur ceritanya itu engga bolak-balik, jadi seengaknya kepala saya bisa mikir dengan lebih tenang- sekalipun ada pusingnya. Cuman buat kalian yang engga suka dengan film yang endingnya rada gantung, saya saranin sih jangan nonton film ini. Karena ending film ini sangat amat simple dan sebenarnya tidak terlalu mengambarkan ending sebuah film. But, overall ini film bagus kok.

3. Back to the 90s (2015)


 back to the 90s
back to the 90s


Genre : Romance

Sutradara : Yanyong Kuruaungkoul
Negara : Thailand
Durasi : 111 menit
Pemain : Pimchanok Leuwisetpaiboon, Dan Aaron Ramnarong, Chaninthorn Jidpeeda

Saya nyakin kalau kalian ditanya tentang film Thailand, pasti yang kalian tau ya film Crazy Little Thing Called Love. Tapi, saya engga bakal ngebahas film itu, karena udah mainstream banget cuyy. Nah, Saya mau ngebahas film Back To The 90s yang diperankan oleh Baifern Pimchanok Rerwisedpaiboon yang juga merupakan pemeran utama film CLTCL. Di film ini baifern di sandingkan dengan pemuda ganteng bernama Dan Aaron Ramnarong

Film ini menceritakan tentang kong (Dan Aaron Ramnarong) yang secara kebetulan menemukan Peger-benda kecil yang layarnya imut dan biasa ditaro di gesper milik ayahnya. Di peger itu tertulis perintah untuk menelpon nomor yang tertulis pada sticker peger tersebut. Dan ternyata merupakan pesan perintah itu dari Som (Baifern Pimchanok Rerwisedpaiboon). Som sendiri selama ini menjadi salah satu alasan orang tua kong bertengkar setiap saat. Menyadari ada yang aneh, akhirnya Kong menghubungi nomor Som saat ia pergi keluar rumah, setelah mendengar orang tuanya bertengkar. Akibat menelpon nomor tersebut, Kong terbawa ke tahun 1995, dimana orang tuanya masih muda dan sedang berpacaran. Tau kalau dirinya kembali ke masa lalu, akhirnya Kong memutuskan untuk memperbaiki hubungan antara ayah dan ibunya agar tidak bertengkar terus seperti yang ia lihat. 

Pas nonton film ini, saya bener-bener ngakak, karena emang kebetulan ketemu subtittle bahasa gaul versi indonesia yang kocak juga. Tapi untuk filmnya sendiri, saya juga suka. Ini film konsisten sama 2 waktu, yang satu di tahun 2015-an dimana hp tuh layar sentuh semua, dan waktu yang satu lagi di tahun 1995 dimana peger memang alat yang paling canggih saat itu. selain itu pengambilan gambar dan alur ceritanya juga bagus. Intinya, kalo kata film ini mah cinta itu engga selalu harus di bales. Cocok dah buat kalian yang cintanya bertepuk sebelah tangan.


4. Sunny (2011)


Sunny


Judul Lainnya : Sseo Ni

Genre : Comedy, Drama
Director : Kang Hyeong-cheol
Penulis Naskah : Kang Hyeong-cheol
Negara : Korea Selatan
Durasi : 124 menit
Pemain : Shim Eun Kyung, Park Jin Joo, Kim Min Young, Min Hyo Rin, Kim Bo Mi, Kang Sora, Nam Bo Ra

Buat kalian para pecinta film dengan gendre drama persahabatan, kalian harus nonton film Sunny. Di film ini kalian akan dibawa ke 2 waktu yang berbeda, dimana alurnya maju mundur. Sunny sendiri mengisahkan tentang Im Na Mi yang merupakan seorang ibu rumah tangga yang baik. Suatu ketika, ia datang untuk mengunjungi Ibunya yang sakit, dan tidak sengaja bertemu dengan teman lamanya yang sedang dalam kondisi buruk. 

Dari pertemuan tersebut mulailah waktunya mundur kembali ke tahun 1990 dimana Na Mi masih SMA dan merupakan murid pindahan yang cerdas dan lugu. Ia lalu bertemu dengan teman sekelasnya yang memiliki geng bernama Sunny, yaitu Ha Cheon Hwa, sang leader yang galak galak tapi perhatian banget. Ki Jang Mi, si gendut yang terobsesi sama double eye-lidHwang Jin Hee, anak profesor sastra Korea tapi omongannya sebelas duabelas sama preman pasar. Seo Geum Ok, anak kutu buku yang punya ‘kekuatan besar’. Ryu Bok Hee, si centil yang pengen banget jadi Miss Korea masa depan. dan Jung Su Ji, si wajah cantik yang diam dan misterius. Mereka akhirnya berteman hingga muncul konflik yang merubah masa depan mereka semua.

Ini film kocak tapi bikin saya banjir air mata-yah tauan dah saya cengeng, soalnya kesan persahabatan dalam film ini kuat banget. Selain itu, alur waktunya yang sekalipun maju-mundur, tapi beneran cantik karena engga ada teka-teki yang rumit di film ini.  Cuman, walaupun engga ada teka-tekinya, film ini enggak bisa diprediksi kayak film-film drama pada umumnya.


Selain itu, film ini juga mengajak kita, anak-anak generasi millenial untuk mengenal bagaimana fashion dan trend yang berkembang di koreaa selatan pada tahun 1990. Dari yang saya tangkep ya, film ini ngasih tau para penontonnya, kalau sahabat itu tetap sahabat, apapun dan bagaimanapun keadaannya di masa depan, meski ada hari-hari kelam di masa lalu. 

5. Cek Toko Sebelah (2016)


Cek Toko Sebelah


Genre : Komedi

Sutradara : Ernest Prakasa 
Penulis Naskah : Ernest Prakasa 
Negara : Indonesia
Durasi : 98 menit

Pemain : Ernest Prakasa, Dion Wiyoko, Gisella Anastasia dan Adinia Wirasta

Nah ini nih, film karya anak bangsa yang bagus dan berkualitas jempolan menurut saya. Film ini memberikan saya harapan kalau masih ada film indonesia yang memang bagusnya sesuai dengan trailer yang dikasih. Intinya ini film engga PHP, karena emang beneran lucu. Selain itu, film ini juga diwarnai konflik keluarga yang haru dan sukses bikin saya mewek (again).

Film ini menceritakan tentang Erwin(Ernest) yang merupakan lelaki sukses dengan pacar cantik bernama Natalie(Gisel). Selain sukses dan tampan, Erwin juga seorang anak dari pengusaha sembako yaitu Koh Afuk(Chew Kin Wah). Selain Erwin, sebenarnya Koh Afuk juga punya satu anak lelaki lagi yaitu Yohan(Dion), yang merupakan kaka Erwin. Singkat cerita karena kondisi kesehatan Koh Afuk yang memburuk, beliau memutuskan untuk memberikan tokonya ke Erwin, supaya para karyawan yang ada di tokonya dan juga tokonya tidak tutup karena memang memiliki banyak kenangan mendalam bagi Koh Afuk. Yohan yang mengetahui hal ini marah dan merasa tidak dianggap oleh ayahnya hanya karena hidupnya yang terlihat tidak benar dimata ayahnya. 

Yup, ini film memang penuh dengan makna mengenai keluarga. Mulai dari sikap seorang ayah yang bertangung jawab tetapi selalu memilih salah satu dari anaknya, sampai sikap kakak dan adik yang selalu bertentangan dan hanya memikirkan ego. Di film ini, bukan hanya ada pesan untuk anak sebagai orang yang wajib menuruti orang tua, tapi juga ada pesan khusus untuk orang tua agar tidak membeda-bedakan anaknya yang satu dengan yang lain.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencinta Bicara yang Hidup di Kampus Ruko.

Awalnya asal pilih, sekarang jatuh cinta